Kolaborasi Internasional MM Tel-U Gelar CoMDITE 2019
CoMDITE adalah konferensi yang di adakan setiap tahun sekali oleh program magister manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University (MM Tel-U) Indonesia dengan Fakultas Manajemen Multimedia University (MMU) Malaysia. Konferensi tersebut dilakukan secara bergantian bersama MMU sebagai bentuk pencapaian target World Class University.
CoMDITE 2019 di ketuai oleh Siska Noviaristanti, Ph.D, yang juga merupakan kaprodi MM Tel-U. CoMDITE dilaksanakan selama 2 hari, yaitu pada tanggal 10-11 Juli 2019, yang berlokasi di gedung Marore Magister Manajemen Telkom University dan gedung Indigo Telkom Corporate University, bertepatan di Gegerkalong Hilir No. 47 Jawa Barat Bandung. Kegiatan CoMDITE diantaranya seminar diskusi panel dan presentasi paralel.
“Understanding Real Time Economy and Design for Business Sustainability” merupakan tema yang dipilih sebagai diskusi panel untuk memberikan kontribusi yang nyata dari akademisi terhadap industri. Menurut Siska Noviaristanti, Ph.D ada 3 poin utama yang menjadi sudut pandang akademisi terhadap industry, yaitu : (1). Bagaimana menjawab tantangan Marketing 4.0?, (2). Peran institusi pendidikan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang familiar dengan soft skill digital dalam bidang keuangan serta akuntansi, (3). Perubahan teknologi yang memberikan dampak dalam bidang design. Serta adaptasi Telkom Group dan Amoeba Telkom dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis sehingga bisa bertahan dalam industri menjadi sudut pandang industri yang menarik. Beliau juga mengharapkan paper yang disampaikan dan dipublikasikan di CoMDITE 2019 ini bisa menjadi problem solving dalam keberlangsungan bisnis melalui pemahaman ekonomi real dan design.
Seminar diskusi panel CoMDITE menghadirkan ahli dari kalangan akademisi dan industri yaitu (a). Associate Professor Indrawati, Ph.D., dari Telkom University Indonesia, (b). Professor Dr. Saravanan, dari Multimedia University, Malaysia, (c). Dr. Vichaya Mukdamanee, dari Silpakorn University, Thailand, (d) Dr. Rina D Pasaribu, M.Sc., CPM, Senior General Manager Telkom Corporate University dari Telkom Indonesia, (e). Fauzan Feisal, MIB, CEO Digital Amoeba Program dari Telkom Indonesia, (f). Dr. Ratri Wahyuningtyas, Wakil Dekan I Telkom University sebagai moderator diskusi panel sesi 2 dan (g). Dr. Maya Ariyanti, Ketua Kelompok Keahlian ICT Based Management FEB Telkom University sebagai moderator diskusi panel sesi 2.
Sudah diketahui bahwa perkembangan jaman ini memberikan kemudahan banyak hal, baik Karena dampak positif tekhnologi maupun yang lainnya, walaupun di sisi lain juga memberikan dampak negatif yang mengkhawatirkan masyarakat.
Menurut Associate Professor Indrawati, dari Telkom University Indonesia, bauran pemasaran digital melakukan pergeseran menjadi 4C yaitu Co-Creation, Currency, Conversation, and Communality. Yang sebelumnya terdiri dari 4P : Product, Price, Pomotion, and Place. Hal tersebut mejadi salah satu contoh segi tantangan marketing 4.0 dalam bauran pemasaran digital dan menjadi strategi yang diperlukan, khususnya bagi perusahaan start-up.
Profesor Saravanan memberikan saran baik kepada lemba pendidikan untuk berperan aktif dalam menghasilkan lulusan yang berhubungan erat dengan soft skill dalam bidang keuangan dan akutansi misalnya blockchain, e-audit, big data, cryptocurrencies, audit di komputasi awan, konseling softbot, robotic dalam proses otomatisasi, transaksi peer-to-peer, dan aplikasi AI dalam perpajakan.
Vichaya Mukdamanee dari Silparkorn akademisi dalam bidang desain, menuturkan bahwa perubahan teknologi saat ini juga berdampak dalam bidang design. Kita dapat membuat objek artifisial seperti asli dengan teknologi yang terinsipirasi dari alam dan komunitas lokal. Seni dan teknologi merupakan salah satu cara untuk membangun masyarakat yang lebih baik kedepannya. Karena dari perkembangan tekhnologi tersebutlah para seniman bisa menciptakan suatu inovasi dalam karya seni.
Dari seni industri Rina D Pasaribu menjelaskan bahwa Telkom Indonesia meluncurkan program pengembangan kapabilitas SDM baik dilakukan di domestik maupun dalam skala global seperti Hack Ide dan program Digital Amoeba. Disamping itu diperlukannya Diarium dan Cognitium untuk memperkuat budaya organisasi.
Dilanjutkan kembali oleh CEO Amoeba Telkom Group Fauzan Feisal, untuk menghadapi berbagai ancaman perubahan tekhnologi, korporasi diperlukannya sebuah inovasi dalam bentuk demokratisasi pengambilan keputusan. Karena diawalinya perubahan ekonomi maka akan secara otomatis, perubahan tersebut juga akan memberikan dampak perilaku pada masyarakat sehingga bisa mempengaruhi perubahan ekonomi.
Usai dari seminar diskusi panel, dilanjutkan parallel session di gedung marore MM Tel-U yang terbagi menjadi 11 ruangan untuk masing masing perserta melakukan presentasi paper dari jam 13.00-15.00 WIB dan di akhir acara di tutup dengan dinner yang sudah di siapkan di hotel ammeerra dengan memberikan penghargaan (sertifikat) kepada peserta yang telah berhasil meraih best presenter award, penyerahan sertifikat didampingi Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Tel-U, yakni Dodie Tricahyono, Ph.D
Instagram : mm.telkomuniversity
Facebook : magister.manajemen
Website : mm.telkomuniversity.ac.id