#2 Focus Group Discussion: MBKM 2

#2 Focus Group Discussion: MBKM 2

Melanjutkan agenda FGD 1, pada Rabu, 14 Desember 2022, Magister Manajemen Telkom University telah menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) 2 di Meeting Room Hotel Mercure, Jakarta Selatan. Kegiatan FGD dilaksanakan secara dua kali dengan tema dan pembicara berbeda serta dihadiri oleh Ketua Program Studi MM, Ketua Kelompok Keahlian, dan dosen MM.

Tema yang diangkat pada FGD 2 adalah “MBKM 2”.  Pembicara pada sesi kedua ini adalah dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemenristekdikti) yang diwakilkan oleh Ikhsan Riyanda, S.E., M.M., dan Tri Munanto, S.E., M.Ak.

Diskusi MBKM antara Dosen MM Telkom University dengan perwakilan Kemenristekdikti

Topik yang dibahas adalah mengenai kurikulum MBKM dan relevansinya di tingkat S2 di Indonesia serta rencana perubahan kurikulum MM untuk di tahun 2024 dan pertimbangannya dari sisi pemerintah.

Dalam pembahasannya, fokus Kemenristekdikti saat ini adalah memastikan Perguruan Tinggi di Indonesia untuk melaksanakan MBKM, terutama dalam konsep literasi digital. Akan tetapi, saat ini MBKM masih baru berjalan hingga tingkat S1. Tingkat S2, S3, dan Diploma belum sepenuhnya mendukung untuk diterapkan Kurikulum Merdeka, sehingga keseluruhan proses masih diserahkan kembali kepada masing-masing Perguruan Tinggi.

Meskipun belum mendukung untuk diterapkannya Kurikulum Merdeka, setiap perguruan tinggi dipersilahkan untuk menerapkan semangat dan konsep Kurikulum Merdeka selama tidak menganggu capaian perguruan tinggi. Semangat Kurikulum Merdeka ini mencakup relevansi apa yang dipelajari dengan apa yang bisa mahasiswa dapatkan di luar perkuliahan.

Konsep Kurikulum Merdeka terdekat yang bisa diterapkan oleh program studi magister adalah dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menjadi salah satu solusi permasalahan daerah dengan bekerjasama dengan pemerintah daerah. Pemerintah daerah dapat menyampaikan berbagai permasalahan di sektor-sektor pembangunan, dan melalui hal ini, mahasiswa bisa membantu melalui penelitian yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah.

Setelah pemaparan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi antara dosen dengan perwakilan Kemenristekdikti. Terdapat beberapa poin penting dari hasil diskusi, di antaranya:

  • Riset merupakan bidang yang paling kompatibel dengan program magister. Tetapi arah riset tetap sesuai dengan aturan perguruan tinggi agar tidak mengganggu capaian perguruan tinggi.
  • Apabila riset dapat menjawab kebutuhan daerah, riset dapat menjadi salah satu bentuk riset kolaboratif antara mahasiswa, dosen, serta bisa juga lintas program studi/ universitas sesuai kebutuhan.
  • Beberapa contoh MBKM dalam bentuk riset adalah: pengelolaan limbah dan sampah dalam sektor pembangunan, pembangunan kota minim karbon
  • Contoh penerapan lain MBKM adalah pertukaran pelajar ke kampus lain. Saat ini sudah dilakukan oleh 3 perguruan tingi S2 untuk durasi waktu belajar selama 1 semester/ 15 SKS.

Melalui sesi FGD kali ini, diharapkan mampu memberikan masukan-masukan untuk perbaikan Kurikulum MM 2024.