16 Apr 2024

Cerita Inspiratif dari Studio Agate

Games. Apa yang pertama kali muncul di pikiran Anda ketika Anda mendengar kata game? Sesuatu yang menantang? Adiktif? Penghibur saat sendirian? Sesuatu yang harus dihindari? Atau bahkan peluang bisnis?

Memang, interpretasi game sangat beragam. Game tidak bisa disimpulkan sebagai sesuatu yang baik atau buruk. Banyak kelebihan dan juga kekurangan yang bisa kita dapatkan dari game. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa permainan dapat mengembangkan pola pikir para pemainnya, tetapi tentu saja tidak semua orang menyetujuinya. Ada banyak orangtua yang menganggap bahwa game itu berbahaya dan harus dihindari karena bisa membuat anak ketagihan. Namun, semuanya kembali lagi ke pemainnya. Mereka harus bisa mengendalikan diri sehingga tidak kecanduan bermain game dan mengganggu aktivitas sehari-hari mereka.

Sekarang, ada banyak jenis game yang muncul di era ini. Mulai dari game tradisional yang bisa dimainkan di mana saja dan kapan saja kita inginkan tanpa menggunakan apa pun, hingga game elektronik yang bisa dioperasikan menggunakan konsol game. Seiring berjalannya waktu, banyak game yang bisa dimainkan di smartphone kita. Semua orang dapat dengan mudah bermain game dan banyak orang bermain game di waktu luang mereka sambil menunggu sesuatu atau lainnya.

Hampir semua elemen masyarakat di segala usia tahu game dan cara memainkannya. Orang yang bermain game bukan hanya remaja laki-laki muda di bawah usia 17 tahun seperti yang selalu kita bayangkan. Data menunjukkan bahwa 40% pemain game adalah wanita, dan usia rata-rata pemain game adalah 34 tahun. Yang lebih mengejutkan, 26% pemain game berusia di atas 50 tahun. Mengejutkan? Ya memang, tapi itulah kenyataan dari apa yang terjadi di industri game. Semua orang bermain, tidak terpaku pada jenis kelamin dan usia.

See also  Industrial Experts Week Semester Ganjil 2021-2022

Faktanya, pertumbuhan industri game di dunia sangat luar biasa. Jika dibandingkan dengan industri film, pertumbuhan industri game adalah 5 kali lipat, dan jika dibandingkan dengan industri musik, pertumbuhan industri game adalah 10 kali lipat dari itu. Data terbaru menunjukkan bahwa pertumbuhan industri game mencapai 21,7% dan pendapatan tahunan pengembang game mencapai $ 72.000.

Tidak hanya di luar negeri, pertumbuhan industri game di Indonesia juga sangat menjanjikan. Ini dibuktikan dengan konsol game yang laris di Indonesia. Selain itu, jumlah orang yang mengunduh game di smartphone mereka bahkan lebih besar. Jadi fenomena industri game telah menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia.

Menyadari hal ini, seorang siswa muda ITB bernama Arief Widhiyasa dan 17 temannya memiliki ide “gila”. Mereka percaya bahwa industri game masa depan menjanjikan. Dia rela keluar dari ITB untuk mengolah industri game. Ada banyak pertimbangan sebelum dia mengambil keputusan ini.

Semuanya dimulai pada tahun 2009 di mana Arief dan teman-temannya memutuskan untuk mewujudkan ide gila mereka untuk mendirikan Agate Studio. Pada awalnya Agate menemui banyak kesulitan dan hambatan. Para pendiri awalnya mengumpulkan uang bersama dan menjadikannya sebagai modal. Mereka menggunakan uang itu untuk menyewa rumah untuk digunakan sebagai kantor dan sisa uang yang mereka gunakan untuk membeli peralatan. Masalah pertama muncul karena mereka tidak punya uang untuk biaya operasional. Mereka sangat sulit dalam merintis Agate Studio.

Awalnya, para pekerja di Agate hanya diberi gaji Rp. 50.000 dalam satu bulan. Tidak hanya itu, mereka juga diharuskan bekerja minimal 15 jam sehari hingga 6 hari kerja dari Senin hingga Sabtu. Dan lebih buruk lagi, pada hari Minggu mereka biasanya melakukan pertemuan manajemen. Jadi bisa dibilang mereka tidak punya waktu libur dengan gaji yang sangat kecil. Namun, karena hasrat mereka dalam game sangat besar dan mereka percaya bahwa industri game adalah industri masa depan, mereka tidak pernah menyerah dan selalu bekerja keras.

See also  Industrial Experts Days – Kelas Management Operation & Production

Jika kita melihat situasinya sekarang, kerja keras para pendiri Agate Studio terbayar. Agate Studio sekarang menjadi salah satu pengembang game terbaik dan terbesar di Indonesia dan sudah memiliki banyak karyawan. Berkantor pusat di Bandung, wilayah Setiabudhi, Agate Studio juga hadir di 2 kota besar lainnya di Indonesia, yaitu Jakarta dan Yogyakarta. Mengusung moto “Live the Fun Way”, misi Agate Studio adalah membuat dunia menjadi tempat yang lebih menyenangkan. Mereka menafsirkan semuanya dengan karya-karya mereka yang sangat luar biasa.

Apa rahasia kesuksesan Agate Studio selain kerja keras? Dalam menjalankan bisnis, Agate Studio menerapkan penggunaan sistem informasi manajemen dengan sangat baik. Salah satu ilmu dalam sistem informasi manajemen yang Agate Studio terapkan untuk keduanya adalah mengelola pengetahuan. Mereka tahu bagaimana melakukan hal-hal secara efektif dan efisien dengan cara yang orang lain tidak bisa tiru yaitu sumber utama laba dan mendapatkan keunggulan kompetitif. Mereka menggunakan Knowledge Work Systems (KWS) yang merupakan sistem khusus yang dibangun untuk desainer, teknisi, dan pekerja pengetahuan lainnya di Agate Studio yang ditugaskan untuk menemukan dan menciptakan pengetahuan baru. Jadi itulah yang membuat Agate Studio sukses dan berkembang di industri game.

Hingga saat ini, meskipun Agate Studio telah menuai kesuksesan di industri game di Indonesia, mereka masih memiliki impian untuk menjadi salah satu pengembang game terbaik dan terbesar di dunia. Top Management of Agate Studio secara teratur mengunjungi kantor-kantor pengembang game dunia dan mengadakan pertemuan dengan ketua manajemen di sana. Mereka belajar banyak dari para pengembang game terkemuka dunia. Agate Studio percaya bahwa mereka dapat menjadi salah satu pengembang game terbaik di dunia dan menjadikan dunia tempat yang lebih menyenangkan. Semoga berhasil Agate Studio! Agate Ganbatte!

Dibuat oleh: Ghiffari Muhammad Syauqi Ramali (1401140476) sebagai bagian dari pembunuhan subjek MIS